Posisi Sadio Mane Kerap Berubah-ubah Sejak Berseragam Liverpool – Sadio Mane bisa saja dijuluki Si Bunglon. Karena tempatnya sering beralih-alih semenjak ia mengenakan seragam Liverpool termasuk juga musim ini.
Mane jadi sisi dari trisula maut Liverpool semenjak musim kemarin. Bersama dengan Roberto Firmino serta Mohamed Salah, tiga pos di posisi depan pastinya jadi punya mereka serta tidak dapat digeser.
Hal tersebut bersambung musim ini walau catatan golnya belumlah dapat setajam musim kemarin. Terkecuali Firmino yang baru membuat tiga gol, Mane serta Salah telah tampil jam. Spesial untuk Mane, ia telah membuat tujuh gol di semua pertandingan.
Catatan golnya juga semakin bertambah semenjak ia mengenakan seragam merah-merah pada 2016 yaitu 40 gol serta 18 assist, statistik yang tidak jelek pemain yang sebenarnya tetap dirubah tempat bermainnya oleh manajer Juegren Klopp.
Dari awalannya di striker sayap kanan, Mane mesti beralih ke kiri semenjak kehadiran Salah musim kemarin. Dua tempat itu sebetulnya membuat Mane nyaman mengingat diaadalah pemain yang mengandakan kecepatan serta kemampuan individu.
Tetapi, untuk musim, Klopp lihat Mane bukan kembali sebatas penyerang atau striker sayap. Mane dipandang dapat lakukan beberapa hal termasuk juga bermain menjadi gelandang tengah.
“Semenjak masuk kesini, ia begitu menolong team, juga berkembang dengan begitu cepat. Ia pemain depan yang mengagumkan,” papar Klopp.
“Bila Anda menanyakan pada saya apa ia seseorang penyerang, ya, tetap semacam itu. Apa ia gelandang, ya, tetap semacam itu,” sambungnya.
“Bahkan juga pemain ini dapat bermain di tempat yang lebih dalam kembali. Kami mungkin tidak akan memainkannya disana sebab telah miliki pemain lainnya, tetapi saya yakinkan ia (Mane) dapat bermain di tempat yang lebih dalam.”
“Ia begitu kuat dengan fisik, tehnik, mengagumkan cepat, ikut cepat dalam berfikir. Pemain ini begitu hebat dengan ke-2 kakinya. Itu yang membuat ia jadi pemain hebat serta figur fenomenal.”
Klopp mengaku Mane sudah sempat alami penurunan perform akan tetapi hal tersebut biasa dihadapi oleh siapa saja termasuk juga beberapa pemain top.
“Semua baik-baik saja sampai ia dikit alami penurunan performnya serta cukup kesusahan, sebab ia mesti melatih diri menjadi pemain kelas dunia. Sekarang ia telah lebih tahu masalah itu. Itu menolong kami. Ia pemain begitu bagus,” tutupnya.